Kisah Inspiratif Generasi Z Yang Berkontribusi Untuk Islam

Design by : Rizqi Afrelina


Generasi Z, yang merupakan kelompok muda dengan usia antara remaja hingga awal 20-an, telah menunjukkan kontribusi yang luar biasa dalam memperkuat dan menyebarkan nilai-nilai Islam di era digital ini. Meskipun sering kali dianggap terpengaruh oleh media sosial dan teknologi, mereka juga menjadi agen perubahan yang signifikan dalam menyebarkan dakwah dan membangun komunitas yang lebih inklusif dan bermakna.


Aisyah Nur Laila Menginspirasi dengan Edukasi Online

Salah satu contoh yang menginspirasi adalah Aisyah Nur Laila, seorang mahasiswa yang aktif dalam menyebarkan pemahaman Islam melalui platform media sosial. Melalui kanal YouTube dan Instagram-nya, Aisyah tidak hanya membagikan kajian-kajian agama yang mendalam, tetapi juga mengajak generasi muda untuk lebih memahami ajaran Islam dengan cara yang menyentuh hati dan mudah dipahami.


Sebagai contoh, Aisyah sering mengutip ayat Al-Quran, seperti firman Allah dalam Surah Al-Ma'idah ayat 3:


حُرِّمَتْ عَلَيْكُمُ الْمَيْتَةُ وَالدَّمُ وَلَحْمُ الْخِنْزِيْرِ وَمَآ اُهِلَّ لِغَيْرِ اللّٰهِ بِهٖ وَالْمُنْخَنِقَةُ وَالْمَوْقُوْذَةُ وَالْمُتَرَدِّيَةُ وَالنَّطِيْحَةُ وَمَآ اَكَلَ السَّبُعُ اِلَّا مَا ذَكَّيْتُمْۗ وَمَا ذُبِحَ عَلَى النُّصُبِ وَاَنْ تَسْتَقْسِمُوْا بِالْاَزْلَامِۗ ذٰلِكُمْ فِسْقٌۗ اَلْيَوْمَ يَىِٕسَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا مِنْ دِيْنِكُمْ فَلَا تَخْشَوْهُمْ وَاخْشَوْنِۗ اَلْيَوْمَ اَكْمَلْتُ لَكُمْ دِيْنَكُمْ وَاَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِيْ وَرَضِيْتُ لَكُمُ الْاِسْلَامَ دِيْنًاۗ فَمَنِ اضْطُرَّ فِيْ مَخْمَصَةٍ غَيْرَ مُتَجَانِفٍ لِّاِثْمٍۙ فَاِنَّ اللّٰهَ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ ۝٣


Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, dan (daging hewan) yang disembelih bukan atas (nama) Allah, yang tercekik, yang dipukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan yang diterkam binatang buas, kecuali yang (sempat) kamu sembelih. (Diharamkan pula) apa yang disembelih untuk berhala. (Demikian pula) mengundi nasib dengan azlām (anak panah), (karena) itu suatu perbuatan fasik. Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu. Oleh sebab itu, janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Aku sempurnakan agamamu untukmu, telah Aku cukupkan nikmat-Ku bagimu, dan telah Aku ridai Islam sebagai agamamu. Maka, siapa yang terpaksa karena lapar, bukan karena ingin berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Al-Ma'idah: 3)


Ayat ini mengingatkan umat Islam tentang kelengkapan dan keagungan Islam sebagai jalan hidup yang sempurna dan diberkahi oleh Allah SWT.


Ahmad Ridwan: Memanfaatkan Teknologi untuk Dakwah


Ahmad Ridwan, seorang programmer muda berusia 19 tahun, telah menciptakan aplikasi mobile yang mengingatkan penggunanya untuk menjalankan ibadah-ibadah wajib sehari-hari. Aplikasi ini tidak hanya berfungsi sebagai pengingat waktu shalat, tetapi juga menyediakan tafsir ayat-ayat Al-Quran dan hadits-hadits Nabi Muhammad SAW yang memotivasi pengguna untuk meningkatkan keimanan mereka.

Ridwan terinspirasi oleh ayat dalam Surah Ar-Ra'd ayat 28:


الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَتَطْمَىِٕنُّ قُلُوْبُهُمْ بِذِكْرِ اللّٰهِۗ اَلَا بِذِكْرِ اللّٰهِ تَطْمَىِٕنُّ الْقُلُوْبُۗ ۝٢٨


(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, bahwa hanya dengan mengingat Allah hati akan selalu tenteram. (QS. Ar-Ra'd: 28)


Ayat ini mendorong umat Islam untuk senantiasa mengingat Allah dalam setiap aktivitas mereka, termasuk dalam penggunaan teknologi modern untuk tujuan baik.


Sarah Al-Ramadi: Membangun Komunitas Inklusif di Kampus


Sarah Al-Ramadi, seorang mahasiswa kedokteran berusia 21 tahun, telah aktif dalam membangun komunitas Islam yang inklusif di kampusnya. Melalui organisasi yang didirikannya, Sarah mengadakan seminar-seminar, ceramah, dan kegiatan sosial yang mendorong mahasiswa untuk memahami lebih dalam nilai-nilai Islam yang toleran dan penuh kasih sayang.


Sarah sering mengutip ayat dalam Surah Al-Hujurat ayat 13, yang mengajarkan pentingnya persaudaraan dan keadilan dalam berinteraksi dengan sesama. 


يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَّاُنْثٰى وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوْبًا وَّقَبَاۤىِٕلَ لِتَعَارَفُوْاۚ اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْۗ اِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ ۝١٣


Wahai manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan perempuan. Kemudian, Kami menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Mahateliti. (QS. Al-Hujurat: 13)


Ayat ini mengingatkan kita akan pentingnya menjaga hubungan yang baik antar sesama manusia, tanpa memandang perbedaan suku, ras, atau latar belakang.


Kisah-kisah inspiratif dari generasi Z yang terlibat aktif dalam dakwah dan memperkuat nilai-nilai Islam ini menunjukkan betapa pentingnya peran mereka dalam membangun masyarakat yang lebih harmonis dan beradab. Dengan memanfaatkan teknologi dan semangat kepemudaan, mereka tidak hanya menginspirasi teman sebayanya tetapi juga mendorong perubahan positif dalam masyarakat luas. Semoga kisah-kisah ini dapat menjadi motivasi bagi generasi muda lainnya untuk turut berkontribusi dalam perjalanan dakwah dan pembangunan umat, sesuai dengan ajaran yang telah diturunkan oleh Allah SWT melalui Al-Quran.



Penulis, Suci Resti Fauziah

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama