Pemuda Islam Berperan Aktif dalam Komunitas Lokal

Design by : Rizqi Afrelina


Bandung, 15 Juni 2024 – Di tengah dinamika sosial masyarakat modern, peran pemuda Islam semakin terlihat nyata dalam berbagai aspek kehidupan. Dengan semangat keagamaan yang kuat, mereka tidak hanya menjalankan ibadah, tetapi juga aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan pengembangan diri.

Salah satu contoh nyata adalah Lathifah Nida (22), mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia, yang menjadi salah satu penggerak utama dalam kegiatan sosial di lingkungan sekitarnya. Melalui inisiatifnya, Lathifah dan sekelompok pemuda Islam lainnya secara rutin mengadakan bakti sosial seperti pemberian sembako bagi masyarakat kurang mampu dan kegiatan lingkungan seperti penghijauan dan pembersihan sampah.

"Tentu saja, sebagai pemuda Islam, kami merasa memiliki tanggung jawab untuk turut serta dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar," ujar Lathifah saat ditemui di acara bakti sosial terbarunya. Ia juga menekankan pentingnya pendidikan agama yang kokoh sebagai landasan untuk berbuat kebaikan dalam kehidupan sehari-hari.

Selain kegiatan sosial, pemuda-pemuda Islam seperti Lathifah juga aktif dalam kegiatan dakwah dan pengembangan kepemimpinan. Mereka sering mengadakan kajian-kajian keagamaan serta pelatihan kepemimpinan untuk membangun generasi muda yang lebih bertanggung jawab dan berkompeten.

Selain itu, dalam ranah politik, banyak pemuda Islam yang turut aktif dalam berbagai organisasi kemasyarakatan yang berbasis keagamaan. Mereka tidak hanya menjadi anggota aktif, tetapi juga berusaha untuk memberikan kontribusi positif dalam upaya membangun bangsa.


Menurut Dickry Almarogi, seorang aktivis pemuda Islam, partisipasi dalam kegiatan politik adalah cara yang efektif untuk mewujudkan perubahan yang diinginkan oleh masyarakat. "Kami berkomitmen untuk berperan aktif dalam memperjuangkan nilai-nilai keadilan dan kesejahteraan berdasarkan ajaran agama Islam," ungkap Dickry.


Namun demikian, tantangan yang dihadapi oleh pemuda Islam tidaklah sedikit. Mereka harus mampu menjaga keseimbangan antara tuntutan akademik, kegiatan sosial, dan pengembangan spiritual. Meskipun demikian, semangat mereka untuk berkontribusi positif bagi masyarakat tetap tidak surut.


Penulis, Tania Trihana

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama